Seri kedua metode penyiksaan di abad pertengahan.
Metode penyiksaan yang satu ini sebenarnya sudah dilakukan sejak jaman Yunani kuno, ditemukan oleh Perillos dari Athena. Ia mengajukan metode ini kepada Phalaris, seorang pemimpin tiran dari Akraga. Phalaris menyetujui idenya, dan lantas dilaksanakanlah metode hukuman ini.
Apesnya, Saat alat ini selesai dibuat, Phalaris malah menyuruh Perillos sendiri untuk mencoba alat hukuman ini. Perillos memang tidak mati di dalam alat buatannya, namun ia tetap saja mati, ketika ia dilempar ke sebuah jurang oleh Phalaris.
Secara penampilan, alat ini persis menyerupai seekor banteng yang terbuat dari logam, dengan pintu di luarnya.
Si korban akan disimpan di perut “banteng”, dan api akan dinyalakan dibawahnya. Dengan kata lain si korban direbus dalam udara panas. Semakin berat kejahatan si korban, maka akan semakin lama ia berada di tempat menyiksa itu.
Untuk lebih “menyemarakan” hukuman, bangsa Yunani kemudian menambahkan lubang sehingga teriakan korban akan terdengar seperti suara banteng. Asap juga akan keluar dari hidung banteng tersebut.